Thursday 2 August 2012

Khalifah Ali bin Abi Thalib

Ali kecil adalah anak yang malang. Namun, kehadiran Muhammad SAW telah memberi seberkas pelangi baginya. Ali, tidak pernah bisa bercurah hati kepada ayahnya, Abi Thalib, selega ia bercurah hati kepada Rasulullah. Sebab, hingga akhir hayatnya pun, Abi Thalib tetap tak mampu mengucap kata syahadat tanda penyerahan hatinya kepada Allah. Ayahnya tak pernah bisa merasa betapa nikmatnya saat bersujud menyerahkan diri,kepada Allah Rabb semesta sekalian alam.

Kematian ayahnya tanpa membawa sejumput iman begitu memukul Ali. Kelak dari sinilah, ia kemudian bertekad kuat untuk tak mengulang kejadian ini buat kedua kali. Ia ingin, saat dirinya harus mati nanti, anak-anaknya tak lagi menangisi ayahnya seperti tangis dirinya untuk ayahnya, Abi Thalib. Tak cuma dirinya, disebelahnya, Rasulullah pun turut menangisi kenyataan tragis ini...saat paman yang selama ini melindunginya, tak mampu ia lindungi nanti...di hari akhir,karena ketiaadaan iman di dalam dadanya.

Betul-betul pahit, padahal Ali tahu bahwa ayahnya sangatlah mencintai dirinya dan Rasulullah. Saat ayahnya, buat pertama kali memergoki dirinya sholat berjamaah bersama Rasulullah, ia telah menyatakan dukungannya. Abi Thalib berkata, ""Janganlah kau berpisah darinya (Rasulullah), karena ia tidak mengajakmu kecuali kepada kebaikan".

SELF TITLED

Masa depan itu memang misteri tidak ada yang tahu bagaimana nasib seseorang kedepannya hanya Allah SWT yang mengetahui rahasia kehidupan di dunia yang fana ini . perjuanganku untuk masuk dikampus plat merah ini contohnya tidak ada yang menyangka aku bisa masuk di sekolah kedinasan favorit ini termasuk aku sendiri.perjuangan ku untuk bisa masuk kampus STAN cukup panjang dan melelahkan hehe.

Bermula saat aku masih duduk dikelas 3 SMA,aku mempunyai angan-angan untuk bisa masuk kampus STAN. Karena pada saat itu teman akrab yogi nama nya yang setahun diatasku berhasil masuk kampus ini padahal dia mengikuti USM STAN hanya untuk coba-coba spekulasi  jika tidak lolos dia ingin bekerja . Nah, saat ada berita teman sekampung berhasil lolos USM itu berita sangat menggembirakan dan menjadi bahan pembicaraan di kampung kurang lebih seperti ini "ohh yang masuk STAN itu anaknya pak bambang yaa,wahh hebatt yaa pasti belajarnya rajin kan masuk kampus itu sangat susah " itu sepenggal obrolan warga kampung ku :D dam masih banyak lainnya wkwk . Enak sekali yaa jika aku menjadi dia wuahh di elu-elukan semua orang haha kata hatiku pada saat itu. STAN merupakan sekolah tinggi kedinasan di Indonesia dibawah kementrian keuangan dan merupakan tujuan favorit para siswa yang lulus SMA. Mengapa harus STAN?? yeahh tujuan kebanyakan orang masuk sini adalah setelah lulus langsung kerja di lingkungan Kemenkeu dan gaji yang lumayan lah untuk ukuran PNS jadi kita tidak usah capek-capek cari kerjaan karena langsung ditempatkan di instansi- instansi Kemenkeu. Virus ingin masuk kampus ini mulai menyebar saat berlangsungnya UN, waktu itu aku seharusnya belajar fisika namun aku malah mengerjakan soal-soal USM tahun lalu hehe kemudian malam harinya pergi ke rumah yogi untuk curcol masalah USM. Dia heran mengapa disaat yang lainnya sibuk mempersiapkan buat UN sebaliknya aku malah sibuk meminta bantuan untuk mengerjakan soal USM yang belum aku mengerti lalu yogi memberi wejangan kepadaku untuk fokus dulu ke UN nanti masalah soal usm stan di pikirkan setelah selesainya ujian.